Sabtu, 27 Maret 2021

CARA MEMBUAT FOOTNOTE OTOMATIS (MENGGUNAKAN MENDELEY), DAFTAR ISI OTOMATIS, DAN WATERMARK LOGO DI LEMBAR WORD

 

CARA MEMBUAT FOOTNOTE OTOMATIS (MENGGUNAKAN MENDELEY), DAFTAR ISI OTOMATIS, DAN WATERMARK DI LEMBAR WORD

 

1.      Cara Membuat Footnote (Menggunakan Mendeley) di Lembar Word

Sebelum melaju kepada cara membuat footnote otomatis menggunakan aplikasi Mendeley, alangkah lebih baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu Mendeley ? dan apa tujuan atau fungsi dari aplikasi Mendeley ?. Selain itu juga yang pastinya sebelum kita menggunakan aplikasi Mendeley ini, kita harus mendowload aplikasi Mendeley terlebih dahulu, mengaktifkan Mendeley importer (supaya Mendeley bisa digunakan di google chrome), serta perlu meng-aktifkannya ke word (supaya bisa digunakan). Nah, di bawah ini saya akan memberitahukan kepada para pembaca apa itu Mendeley, dan apa tujuan atau fungsi dari Mendeley ini. Serta saya juga akan memberitahukan cara mendownload Mendeley, cara mengaktifkan Mendeley importer, serta cara mengaktifkan Mendeley ke word. Setelah itu, baru deh akan saya jelaskan cara membuat footnote otomatis (menggunakan Mendeley) di lembar word ini. Ikutin terus ya. Jangan malas ! baca terus supaya mengetahui apa yang belum diketahui tentang Mendeley ini !.

 

Pengertian Mendeley

Singkatnya, Mendeley adalah software reference manager. Yahhh, istilah apalagi itu -_-. Dalam bahasa Indonesia sederhananya adalah software untuk mengelola referensi. Jadi nantinya kita akan mempunyai perpustakaan pribadi. Ya, dalam bentuk virtual atau digital. Mendeley adalah software akademik gratis. Ya, kita tidak perlu bayar biaya langganan untuk menggunakannya. Mendeley bisa digunakan di computer desktop (baik menggunakan OS windows, linux, ataupun mac) dan perangkat mobile (android dan IOS). Serta bisa diakses ke berbagai browser seperti chrome, mozila, opera, dan lain-lain. Tapi, hanya Mendeley versi desktop yang memiliki fitur atau fungsi yang paling lengkap.

 

Tujuan Mendeley

Mendeley mempunyai empat tujuan, yaitu : Organize (untuk mengatur bahan bacaan atau referensi), Write (membuat kutipan dan daftar Pustaka otomatis), Collaborate (berkolaborasi dengan peneliti lain), dan Discover (menemukan riset baru).

 

Fungsi Mendeley

Ada beberapa fungsi Mendeley, diantaranya : untuk membuat perpustakaan digital pribadi yang berisi bahan bacaan (literatur) untuk menulis karya ilmiah, mengatur dokumen atau referensi, menggunakan plugin untuk membuat kutipan dan daftar pustaka otomatis di Microsoft Word, berkolaborasi dengan penulis lain melalui grup khusus, menemukan literatur baru, membaca artikel penuh dalam bentuk pdf, memberikan highlight dan komentar di dalam literatur, serta masih banyak lagi.

 

Nah alhamdulillah saya sudah selesai menjelaskan tentang Mendeleynya. Sekarang saya bahas tentang cara mendowload, mengaktifkan Mendeley importer dan mengaktifkan Mendeley ke word ya. Semangat terus bacanya.

 

Cara Mendownload Mendeley

- Klik chrome, lalu buka website mendeley.com.

Kalau tampilan sudah seperti di atas, lalu klik "download".

Setelah terlihat tampilan di bawah ini.

Silahkan klik “download Mendeley desktop for windows” (jika desktop yang kita gunakan itu windows) atau klik “download Mendeley desktop for linux” (jika desktop yang kita gunakan itu linux). Lalu klik “save file”. Dan setelahnya tunggu sampai pendownloadan selesai.

Jika download Mendeley sudah selesai. Kita buka file nya. Lalu klik “run”. Kemudian konfirmasi dengan mengeklik “yes”. Lalu kita instal dengan mengeklik “next” lalu pilih “I agree” kemudian klik “next” lagi, lalu kita klik “instal”. Setelah itu kita tunggu dengan sabar sampai instal selesai. Dan jika instal sudah selesai, kita klik “finish”.

Nah jika pendownloadan dan penginstalan telah selesai, kita registrasikan dulu Mendeleynya di laman yang tadi.

Dengan mengeklik "create account". Nah setelahnya silahkan kalian masukkan email dan passwordnya kalau sudah punya akun. Tapi kalau belum, silahkan mendaftar terlebih dahulu dengan mengikuti alur yang telah ditetapkan oleh pihak Mendeley. Setelah registrasi, kita akan mengaktifkan aplikasi Mendeley importer (supaya Mendeley bisa digunakan di google chrome). Pembahasannya yang setelah ini. Check it out ^^.

 

Cara Mengaktifkan Aplikasi Mendeley importer (Supaya Mendeley Bisa digunakan di Google Chrome)

Buka “google chrome”.

setelah terlihat tampilan seperti di atas klik “titik tiga” yang ada di pojok atas sebelah kanan. Kemudianklik “more tools” lalu klik “extensions”.

- Hingga terlihat tampilan seperti dibawah.

Klik “extensions” yang ada di atas sebelah kiri.

- Kemudian akan muncul tampilan.

Lalu klik “open chrome web store” yang ada di bawah sebelah kiri.

- Laju.

Ketikkan “Mendeley” di area yang telah diberi lingkaran hitam. Lalu tekan “enter” yang terdapat di keyboard.

Dan terakhir.

Klik mendeleynya. Kemudian klik “add to chrome”. Dan tunggu sampai selesai. Kalau sudah selesai, Mendeley akan terlihat disamping akun chrome milik kita.

 

Cara Mengaktifkan Mendeley ke Microsoft Word

Alhamdulillah. Setelah selesai mengaktifkan aplikasi Mendeley importer, kita aktifkan Mendeley ke word ya. Di bawah inilah cara-caranya :

- Buka aplikasi “mendeleynya”.

- Lalu klik “tools” yang ada di atas sebelah kiri

- Lalu klik “instal MS Word plugin”

- Dan terakhir klik “oke”

Jangan lupa untuk mengecek Mendeley ke MS Word nya, Mendeley akan ada di fitur references di dalam MS Word tersebut.

 

Alhamdulillah kita sudah tahu pengertian Mendeley, fungsi dan tujuannya. Kita juga sudah tau cara mendownloadnya, mengaktifkanya ke Mendeley importer, dan mengaktifkannya ke Word nih. Setelah ini saya akan menjelaskan cara membuat footnote otomatis (menggunakan Mendeley) di lembar word. Sebelumnya kalian tahu footnote ? nah saya beri tahu terlebih dahulu ya. Footnote adalah catatan di kaki halaman untuk menyatakan sumber, pendapat, fakta, dan ikhtisar atau sebuah kutipan. Dan sesuai dengan Namanya, footnote berada atau di tempatkan di kaki halaman. Okay saya akan menjelaskan cara membuat footnote otomatis (menggunakan Mendeley) di lembar word. Eits sabar dulu. Ternyata sebelum membuat footnote otomatis menggunakan Mendeley, kita harus memasukkan referensi yang kita gunakan itu terlebih dahulu ke Mendeley. Sebenarnya ada dua cara yaitu cara manual dan otomatis. Nah cara otomatis ini yang kita ambil dari file yang kita punya maupun dari situs internet seperti google scholar dan google book. Referensi bisa dari buku, file yang kita punya, ataupun dari dua situs itu seperti google book dan google scholar. Hihi hebat banget kan kegunaan Mendeley ini. Oh iya data-data yang sudah kita masukkan ke Mendeley ini sudah di back up dan dijamin aman juga loh, jadi tidak usah cemas dan takut akan kehilangan hihi. Baiklah saya jelaskan cara memasukkan referensinya ke Mendeley dulu ya.

 

Cara Memasukkan Referensi ke Mendeley dengan Cara Manual

- Buka “Mendeley”.

- Lalu klik “segitiga terbalik” yang ada di atas sebelah kiri.

- Kemudian klik “add entry manually”.

- Lalu akan ada tampilan seperti ini.

Di bagian new document itu kita isi sesuai dengan referensi yang kita miliki. Lalu klik “save”.

- Dan terakhir klik “sync” yang ada di atas sebelah kiri.

 

Cara Memasukkan Referensi ke Mendeley dengan Cara Otomatis

# Dari File Yang Kita Punya

- Buka “Mendeley”.

- Lalu klik “add file”.

- Kemudian pilih file yang kita punya kemudian klik “open”.

- Dan terakhir klik “sync” yang ada di atas sebelah kiri.

# Dari Google Scholar

- Masuk ke “google chrome”.

- Lalu ketikkan “google scholar” pada menu pencarian.

- Lalu klik “google cendekia-google scholar”.

- Ketikkan artikel yang kita cari di menu pencarian. Lalu pilih artikel yang pas dengan yang kita inginkan.

- Lalu kita download artikelnya.

- Ambil dengan cara mengeklik “ikon Mendeley” yang ada di atas sebelah kanan

- Pilih tempat penyimpanannya (disertasi atau my library). Lalu klik “add”.

- Masuk lagi ke “Mendeley”. Kemudian klik “sync” yang ada di atas sebelah kiri.

# Dari Google Book

- Masuk ke “google chrome”.

- Lalu ketikkan “google book” pada menu pencarian.

- Pilih dan klik “google books”.

- Ketika sudah berada pada situs pencarian google buku, ketikkan kata kunci yang kita cari di menu pencarian.

- Kemudian pilih dan klik buku yang sudah sesuai dengan keinginan kita.

- Ambil untuk referensi dengan cara klik “ikon Mendeley” yang ada di atas sebelah kanan. Lalu pilih tempat penyimpanannya (disertasi atau my library). Kemudian klik “add”.

- Dan terakhir. Masuk lagi ke “Mendeley”. Kemudian klik “sync” yang ada di atas sebelah kiri

 

Maasyaallah gimana-gimana ? sudah pahamkan sampai disini. Mungkin di awal-awal tadi ada yang bertanya pada diri sendiri, kenapa sih Mendeleynya harus di aktifkan ke aplikasi importer (google chrome) ? Nah, alhamdulillah setelah membaca penjelasan cara-cara di atas jadi tahu kan apa gunanya di aktifkan ke aplikasi importer ^-^. Oke baiklah penjelasan sudah terlalu panjang. Sekarang saya akan menjelaskan cara membuat footnote otomatis menggunakan aplikasi Mendeley.

 

Cara Membuat Footnote Otomatis Menggunakan Mendeley

- Sediakan dokumennya.

- Tentukan tempat dan letakkan kursor dibagian yang akan kita masukkan footnote.

- Klik fitur “references”.

- Kemudian klik fitur “insert citation” yang sudah dilingkari.

Kemudian klik “go to Mendeley”.

- Lalu pilih dan klik referensi yang ingin kita gunakan.

- Kemudian klik “cite” yang ada di atas sebelah kiri di dalam aplikasi Mendeley.

- Untuk membuat footnote, style di fitur referencesnya diubah ke “modern humanities research association 3rd edition (note with bibliography).

Hasilnya


Alhamdulillah selesai sudah pembahasan tentang cara membuat footnote otomatis menggunakan Mendeley. Pembahasan nya jadi panjang kemana-mana ya hihi…

 

2.      Cara Membuat Daftar Isi Otomatis

Sekarang kita beralih ke daftar isi nih. Udah tahu ap aitu daftar isi ? oke kalau sudah tahu, saya ingetin lagi ya hihi. Jadi daftar isi merupakan sekumpulan urutan judul dalam suatu buku atau karya ilmiah, yang memudahkan pembaca untuk mencari judul yang inging dibacanya. Daftar isi berada di halaman sebelum pembahasan dalam buku atau karya ilmiah. Daftar isi terdiri dari judul-judul beserta halamannya. Baiklah langsung saja ke cara membuat daftar isi otomatisnya ya. Berikut caranya :

# Cara Pertama

- Siapkan filenya.

- Pahami bahwa dalam penulisan karya ilmiah itu ada bab dan sub bab. Setelah mengetahui bab dan sub bab, selanjutnya kita akan mengubah bab menjadi heading 1 dan sub bab menjadi heading 2.

- Blok bagian ”babnya”. Kemudian “klik kanan di heading 1”. Lalu pilih “update heading 1 to match selection”.

- Lalu blok juga bagian “sub bab”. Kemudian “klik kanan di heading 2”. Dan pilih “update heading 2 to match selection”.

- Lakukan hal yang serupa pada semua bab dan sub bab di bab 1

- Saat masuk ke bab 2. Lakukan hal yang serupa pada tulisan bab 2 nya. Namun pada sub bab nya kita lakukan.

Klik pada “more heading”. Klik “create a style”. Kemudian ganti nama dengan sub bab 2, setelah itu klik “modivy”. Lalu
Untuk style dan bawahnya disamakan menjadi heading 2. Setelahnya perbaiki yang sekiranya kurang sesuai, lalu klik oke. Lakukan hal serupa pada sub bab di bab 2 (setiap sub bab dari bab yang berbeda, diganti nama nya terlebih dahulu. Misal tadi sub bab 2, nah sekarang sub bab 3. Heading nya masih sama, yaitu heading 2).

- Setelah selesai, sisipkan satu halaman kosong dihalaman pertama untuk daftar isi. Dengan cara klik fitur “insert”, lalu klik “blank page”.

- Ketikkan judulnya “daftar isi”

- Kemudian masuk ke fitur “references”. Pilih “table of contents”. Kemudian pilih “automatic table 1”.

- Dan tada… daftar isi sudah muncul.

 

# Cara Kedua

- Sediakan satu page kosong melalui fitur “insert” lalu klik “blank page” sesudah kata pengantar.

- Kemudian ketikkan terlebih dahulu secara manual bab-bab dan sub bab-sub bab nya.

- Jika sudah, klik “ctrl+A” hingga tampilan seperti berikut.

Kemudian klik kanan. Setelah itu klik “paragraph”. Kemudian klik “tabs”. Lalu tampilannya akan seperti dibawah ini
Isi yang kosong sesuai dengan yang ada di gambar. Samakan, jangan sampai berbeda. Lalu klik “oke”

- Setelah itu untuk mendapatkan titik-titiknya, klik “tab” yang ada di “keyboard”. Lakukan hal yang sama pada bab dan sub bab yang lainnya sampai selesai sambal mengisi nomor halamannya juga.

- Periksa kembali dan rapikan. Selesai ^-^.

Hasilnya



3.      Cara Membuat Watermark Pada Lembar Word

Alhamdulillah sekarang kita masuk ke pembahasan yang ke tiga nih, tentang cara membuat watermark pada lembar word. Sebelumnya sudah tahu belum nih ap aitu watermark. Oke saya jelaskan ya tentang watermark, untuk yang sudah tahu itung-itung murojaah dan buat yang belum tahu nah alhamdulillah dapet pengetahuan baru hihi. Jadi watermark atau tanda air adalah sebuah tanda baik berupa tulisan maupun gambar logo yang tertanam pada foto atau gambar digital. Nah biasanya untuk memberikan informasi kepada orang lain bahwa itu hasil karya miliknya. Disini watermark dalam karya tulis ilmiah ya, yang dibuat di word. Merupakan sebuah gambar logo atau tulisan yang adak transparan. Dan biasanya terdapat di bagian kata pengantar sebuah karya ilmiah. Langsung saja ke cara pembuatannya ya, sebagai berikut :

- Siapkan file wordnya.

- Klik fitur “design”.

- Lalu klik “watermark”.

- Kemudian klik “custom watermark”.

- Akan terlihat tampilan seperti ini.

Masukkan gambar atau logonya. Kemudian atur ukurannya (ukuran normal biasanya 50%). Cekliskan dibagian “washout”. Lalu klik “oke.”.

- Dan jeng jeng jeng… watermark sudah jadi.

Hasilnya



Alhamdulillah pembahasan sudah selesai semua. Terimakasih udah mau baca dari awal sampai akhir. Semoga bermanfaat, jangan lupa komen and share ya.

By…

 

TERIMA KASIH ^-^

Jumat, 19 Maret 2021

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN DARI BEBERAPA APLIKASI TELECONFERENCE (ZOOM, GOOGLE MEET, SKYPE, DAN TEAMS)

PERSAMAANAN DAN PERBEDAAN DARI BEBERAPA APLIKASI TELECONFERENCE (ZOOM, GOOGLE MEET, SKYPE, DAN TEAMS)

 

___

 

2019 silam dunia digemparkan oleh sebuah penyakit mematikan (Covid-19 atau Corona), yang tersebar dibeberapa negara termasuk Indonesia. Adanya Covid-19 memaksa semua orang untuk menjaga jarak dan melakukan kegiatan di dalam rumah, dalam rangka untuk memutuskan mata rantai virus tersebut. Mulai dari bekerja, sekolah, hingga jual beli. Namun adanya Covid-19 juga membuat semua orang kreatif dalam hal bagaimana cara mereka agar tetap bisa berkomunikasi serta bertatap muka virtual dengan keluarga, guru, dosen, atasan, kerabat, dan lain-lain. Oleh karena itu pemanfaatan internet dan teknologilah yang menjadi salah satu cara atau bisa jadi satu-satunya cara agar kita dapat melakukan kegiatan-kegiatan dengan di rumah saja. Aplikasi teleconference atau video telekonferens banyak digunakan dimasa pandemic ini. Banyak sekali kegunaan dari aplikasi-aplikasi itu. Di artikel ini saya akan membahas persamaan dan perbedaan dari beberapa aplikasi teleconferens, antara lain Zoom, Google Meet, Skype, dan Teams. Namun, sebelum membahas kepada persamaan dan perbedaannya, alangkah baiknya kita mengetahui apasih aplikasi teleconference itu? Apasih Zoom, Google Meet, Skype, dan Teams itu? Lalu kegunaannya apa saja ya? Nah, untuk mengetahui jawabannya yuk kita bahas satu-persatu. Stay tune, happy reading, jangan malas.

 

Aplikasi Teleconference

Teleconference adalah pertemuan yang dilakukan secara tatap muka virtual (live) oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan perangkat seperti handphone, laptop, tab, dan lain-lain serta membutuhkan jaringan tentunya. Seperti halnya pertemuan secara langsung, semua peserta dalam pertemuan virtual itu dapat saling melihat dan mendengar pembicaraan satu sama lain. Bukan hanya itu, peserta juga dapat melakukan presentasi dengan cara sharing screen dan bahkan peserta juga bisa mengirim pesan di kolom chating yang terdapat dalam aplikasi-aplikasi itu baik saat rapat dimulai maupun tidak. Sedangkan aplikasi sendiri sering disebut dengan software atau perangkat lunak. Yang bisa dibilang aplikasi ini sebagai peralatannya. Nah jadi, aplikasi teleconference adalah sebuah alat yang dipergunakan untuk melakukan pertemuan atau rapat secara live tapi tanpa harus bertemu secara langsung. Apalagi sekarang sedang pandemic, dan dewasa ini telah marak terdengar adanya Work From Home (WFH) dimana-mana. Ditambah lagi tidak sedikit dari aplikasi teleconference yang menyediakan paln gratis. Jadi sudah pasti aplikasi-aplikasi ini menjadi aplikasi yang sedang buming di seluruh dunia. Penggunanya mulai dari para pelajar, pedagang, hingga para pekerja. Di Indonesia sendiri terdapat banyak aplikasi teleconferens yaitu Zoom, Google Meet, Skype, Teams, WhatsApp, Slack, Cisco Webex, GoToMeeting, Facetime, FreeConference, Jitsi, dan masih banyak lagi. Tapi mohon maaf balik lagi ke atas, dari sekian banyak aplikasi teleconference, diartikel ini saying sekali penulis hanya akan membahas empat aplikasi saja diantaranya Zoom, Google Meet, Skype, dan Teams.

 

Zoom

Zoom merupakan aplikasi konferensi video dan audio yang bisa digunakan untuk chatting, telepon, meeting, kelas online, kuliah daring, dan lain-lain secara live. Dapat dimuat dalam perangkat selular, desktop, hingga telepon dan sistem ruang. Dimasa pandemic ini banyak perusahan yang memberlakukan Work From Home (WFH) kepada para karyawannya. Dan aplikasi Zoom ini banyak digunakan oleh para karyawan saat WFH. Terbukti menurut laporan dari firma intelijen, aplikasi ini sudah diunduh sebanyak 343.000 kali. Aplikasi ini memiliki fitur paket berdasarkan dengan kebutuhan kita masing-masing. Serta hadir secara gratis sampai dengan berbayar hingga mencapai 19.9 dolar AS perbulan. Untuk yang berbayar memberikan maksimum peserta berjumlah 1000 orang, sedangkan plan free hanya dapat menampung 100 orang saja.


Google Meet

Tidak jauh beda dengan Zoom, Google Meet juga banyak penggunanya. Google Meet adalah salah satu software atau aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk tetap produktif dalam bekerja maupun sekolah meski dilakukan dari rumah. Google Meet merupakan layanan aplikasi video conference kelas premium yang dikembangkan oleh perusahaan internet terbesar (Google). Aplikasi ini dapat digunakan melalui computer PC, laptop, ataupun smartphone. Google Meet berfungsi untuk video conference yang dapat menampung hingga 250 peserta, dan dapat menggunakannya untuk proses belajar mengajar, rapat, dan lain sebagainya.

 

Skype

Skype adalah sebuah program komunikasi dengan teknologi P2P (peer to peer). Merupakan aplikasi teleconference yang berbasis internet. Sama seperti Zoom dan Google Meet, Skype juga dapat digunakan di berbagai perangkat seperti PC, selular, atau alexa. Kegunaannya masih sama seperti yang lain, yaitu bisa untuk rapat, video konferens, chatting, menerima pesan suara, menerima panggilan, dan lain-lain. Dengan kualitas yang tinggi dan murah. Teknologi Skype ditemukan oleh wirausahawan Niklas Zennstrom dan Janus Friis, orang yang sama menemukan Kazaa dan Joost (P2P untuk televisi). Skype dibentuk pada bulan September 2003 lalu dibeli oleh perusahaan lelang internet raksasa di Amerika e-Bay pada bulan September 2005 dan bermarkas di Luxembourg, Jerman dengan kantor-kantor di London, Inggris, Praha, Rusia dan San Jose, California, dan A S. Penggunaannya yang cukup mudah. Skype hanya bisa menampung 50 peserta dengan durasi maksimal 4 jam per hari.

 

Teams










Merupakan ruang kerja berbasis obrolan baru di Office 365. Microsoft Teams adalah sebuah platform komunikasi dan kolaborasi terpadu yang menggabungkan fitur percakapan kerja, rapat video, penyimpanan berkas (termasuk kolaborasi pada berkas), dan integrasi aplikasi. Teams terintegrasi dengan langganan Office 365 dan juga dapat diintegrasikan dengan produk selain buatan Microsoft. Merupakan kompetitor Slack, serta merupakan hasil evolusi dan peningkatan dari Microsoft Skype For Business.

 

Persamaan Dari Keempat Aplikasi Tersebut

• Sama-sama aplikasi teleconference.

• Sama-sama menyediakan plan gratis dan berbayar.

• Sama-sama aplikasi berbasis video dan audio.

• Sama-sama bisa untuk chatting.

• Sama-sama dapat presentasi dengan cara share screen.

• Sama-sama dapat menggunakan fitur video saja ataupun audio saja saat rapat.

• Sama-sama bisa menjadi host.

• Sama-sama menggunakan kuota internet dan jaringan internet yang stabil

• Sama-sama aplikasi online yang dapat berguna untuk rapat


Perbedaan Dari Keempat Aplikasi Tersebut

• Fitur take snapshot dan start recording hanya dimiliki oleh Skype.

• Fitur emoticon hanya dimiliki oleh Zoom, Skype, dan Teams.

• Saat mulai rapat, Skype lebih mudah jika ingin memakai ataupun mengganti background.

• Tingkat kualitasnya.

• Skype dan Teams bisa menerima panggilan, sedangkan Zoom dan Google Meet tidak.

• Hanya Teams yang bisa untuk menyimpan berkas.

• Teams dan Skype bisa buat chatting tanpa harus dengan memulai rapat, sedangkan Zoom dan Google Meet tidak.

• Teams terintegrasi dengan Microsoft Office lainnya sedangkan ketiga aplikasi lainnya tidak.

• Teams hampir mirip seperti WhatsApp (bisa buat grup) hanya saja tidak bisa membuat story.

• Berbeda kapasitas maksimum pesertanya

• Fiitur share screen di Zoom hanya bisa dijalankan oleh host.


TERIMA KASIH  ^-^

PERBANDINGAN 3 APLIKASI YANG SERING DIGUNAKAN UNTUK PEMBELAJARAN ONLINE (GOOGLE CLASSROOM, EDMODO DAN TEAMS)

T umbuh kembangnya ilmu pengetahuan teknologi dan informasi, khususnya teknologi informasi banyak membawa dampak yang positif bagi berkemban...